Sejarah Awal Perkembangan Akuntansi

Para ilmuwan berpendapat bahwa sistem pencatatan keuangan secara sederhana telah berkembang sejak masa 3000 SM. Catatan tertua mengenai kejadian ekonomi tersebut telah ditemukan di Chaldean - Babilonia, Asiria dan Sumeria kota yang terkenal sebagai pembentuk sistem pemerintahan pertama di dunia, pembentuk bahasa tulisan tertua dan pembuat catatan tertua. Selain itu catatan ekonomi sederhana juga ditemukan di Mesir (3000 SM) yang terkenal dengan sistem perputaran mesin keuangan dan departemen. Di Cina pada masa Dinasti Chao (1122 - 256 SM) memperkenalkan pencatatan dalam akuntansi pemerintahan dan Yunani (256 SM) pada masa pemerintahan Zenon (manager wilayah Apolonius) memperkenalkan tentang akuntansi pertanggungjawaban. Kemudian di Romawi mengembangkan sistem pembukuan melalui penerapan sistem hukum yang menentukan bahwa pembayar pajak harus membuat laporan posisi keuangan dan hak warga negara tergantung pada harta kekayaannya.

Sejak penulisan numerik Arab mulai dikenal yang mana sistem numerik Arab lebih sederhana daripada sistem numerik Romawi, pencatatan lebih lengkap mulai dikembangkan di Italia, yang pada akhirnya ditemukan pencatatan dengan sistem pembukuan berpasangan (double entry system), ini kemudian dikembangkan oleh para pedagang Venesia pada abad ke - 14. Kehadiran pembukuan pada peradaban tersebut di atas masing - masing telah memenuhi syarat tujuh prakondisi sistem pembukuan yang sistematis seperti yang diungkapkan oleh C. Littleton yaitu: 
1. Seni penulisan (art of writing) karena pembukuan pada intinya adalah sebuah catatan, 
2. Aritmatika (Arithmetic), karena aspek mekanis dari pembukuan mengandung adanya serangkaian perhitungan sederhana; 
3. Milik Pribadi (Private Property), karena pembukuan hanya berkepentingan dengan pencatatan fakta-fakta mengenai harta benda dan hak miliknya; 
4. Uang (Money) yaitu perantara dalam perekonomian, karena akuntansi hanya dapat dibuat jika diukur dengan uang; 
5. Kredit yaitu catatan dibuat untuk transaksi yang belum selesai; 
6. Perniagaan karena transaksi membutuhkan system pencatatan; 
7. Modal (Capital), karena tanpa modal perniagaan akan tidak berarti dan kredit akan tidak mungkin.

Beberapa literatur menyebutkan bahwa buku pertama tentang pembukuan berpasangan muncul pada tahun 1340 oleh Massari dari Genoa salah satunya disebutkan oleh Riahi-Belkoui (2000). Pembukuan berpasangan ini mendahului Pacioli kurang lebih dua ratus tahun. Bahkan Raymond de Rover menggambarkan perkembangan awal akuntansi di Italia yaitu pada pencapaian pedagang-pedagang Italia kira-kira antara tahun 1250 – 1400 dengan pembukuan berpasangan. Di Italia juga disebutkan bahwa penggunaan akuntansi sebagai pengendalian manajemen sejak tahun 1400. Perkembangan akuntansi saat itu juga telah mengenalkan cost, accrual dan deferred. Adanya fakta-fakta tersebut menunjukkan bahwa peradapan-peradaban kuno telah mengawali pembukuan jauh sebelum buku pastor Italia, Luca pacioli, terbit.

Prof. Dr. Omar Abdulllah Zaid menyebutkan bahwa sebelum munculnya buku Pacioli ada sebuah manuskrip yang ditulis pada tahun 765 H/1363 M yang menyebutkan dan menegaskan penggunaaan akuntansi dan pengembangannnya di negara muslim. Manuskrip ini ditulis oleh penulis muslim, Abdullahh bin Muhammad bin Kayak Al Mazindarani yang diberi judul ”Risalah Falakiyah Kitab As Siyaqat”. Tulisan ini disimpan di perpustakaan Sulaiman Al Qanuni di Istambul Turki. Di bagian manuskrip dengan nomor 2756 memuat akuntansi di negara Islam. Sistem pembukuan berpasangan juga tidak terlepas dari perkembangan ilmu aritmatika, yaitu ilmu yang dikembangkan dari persamaan Aljabar yang merupakan hasil ijtihad Al-Jabr, pemikir muslim pada masa kekhalifahan Abbasiyah dan penemuan angka nol oleh Al-Khawarizmi (logaritma) pada abad ke-9M. Ia menulis tentang Al-Jabr Wa'l Mughabala atau yang lebih dikenal dengan Aljabar/Algebra . Demikian juga penemuan angka nol juga oleh cendekiawan muslim, Al khawarizmi yang dikenal Algoritma.


Pada tahun 1494, seorang pastur asal Italia bernama Luca Pacioli menulis sebuah buku yang berjudul "Summa de Arithmetica Geometria, Proportioni et Proportionalita" yang didalamnya terdapat dua buah bab "de Computis et Scripturis" yang menjelaskan pembukuan pencatatan berpasangan. Ia menyatakan bahwa tujuan pembukuan adalah “untuk memberikan informasi yang tidak tertunda kepada para pedagang mengenai keadaan aktiva dan utang-utangnya”. Debit (adebeo) dan kredit (Credito) digunakan dalam pencatatan untuk memastikan sebuah pencatatan berpasangan. Ia mengatakan bahwa, "Seluruh pencatatan harus berpasangan yaitu bahwa, jika Anda membuat seseorang sebagai kreditor, Anda juga harus membuat orang lain sebagai debitor". Sebuah transaksi tidak hanya berpengaruh pada satu rekening tetapi juga akan berpengaruh terhadap rekening yang lain. Tiga buku yang digunakan adalah memorandum, jurnal dan buku besar. Pacioli juga menyarankan untuk membuat catatan diskriptif yang tidak hanya menyebutkan nama pembeli dan penjual, ukuran, berat dan harga barang tetapi juga menyebutkan syarat pembayaran secara kas atau tangguh (kredit), disebutkan juga mata uang serta nilai konversinya. Di saat yang sama dikarenakan waktu kongsi pendek, Pacioli juga menuliskan untuk penghitungan profit supaya dilakukan secara periodik dan penutupan buku. Berikut nasihat yang diberikan "Adalah baik untuk menutup buku setiap tahun, khususnya jika Anda dalam kerjasama dengan orang lain. Akuntansi membuat persahabatan berlangsung lama".

Adapun perkembangan sistem pembukuan berpasangan dapat dilihat sbb:

  1. Sekitar abad ke-16 terjadi beberapa perubahan di dalam teknik-teknik pembukuan. Perubahan yang patut dicatat adalah diperkenalkan jurnal-jurnal khusus untuk pencatatan berbagai jenis transaksi yang berbeda.
  2. Pada abad ke-16 dan 17 terjadi evolusi pada praktik laporan keuangan periodik. Sebagai tambahan lagi, di abad ke-17 dan abad ke-18 terjadi evolusi pada  personifikasi dari seluruh akun dan transaksi, sebagai suatu usaha untuk merasionalisasikan aturan debit dan kredit yang digunakan pada akun-akun yang tidak  pasti hubungannya dan abstrak.
  3. Penerapan sistem pencatatan berpasangan juga diperluas ke jenis-jenis organisasi yang berbeda.
  4. Abad ke-17 juga mencatat terjadinya penggunaan akun-akun persediaan yang terpisah untuk jenis barang yang berbeda.
  5. Dimulai dengan East India Company di abad ke-17 dan selanjutnya diikuti dengan perkembangan dari perusahaan tadi, seiring dengan revolusi industri, akuntansi mendapatkan status yang lebih baik, yang ditunjukkan dengan adanya kebutuhan akan akuntansi biaya, dan kepercayaan yang diberikan kepada konsep-konsep mengenai kelangsungan, periodisitas, dan akrual.
  6. Metode-metode untuk pencatatan aktiva tetap mengalami evolusi pada abad ke-18.
  7. Sampai dengan awal abad ke-19, depresiasi untuk aktiva tetap hanya diperhitungkan pada barang dagangan yang tidak terjual.
  8. Akuntansi biaya muncul di abad ke-19 sebagai sebuah hasil dari revolusi industri.
  9. Pada paruh terakhir dari abad ke-19 terjadi perkembangan pada teknik-teknik akuntansi untuk pembayaran dibayar di muka dan akrual, sebagai cara untuk memungkinkan dilakukannya perhitungan dari laba periodik.
  10. Akhir abad ke-19 dan ke-20 terjadi perkembangan pada laporan dana.
  11. Di abad ke-20 terjadi perkembangan pada metode-metode akuntansi untuk isu-isu kompleks, mulai dari perhitungan laba per saham, akuntansi untuk perhitungan bisnis, akuntansi untuk inflasi, sewa jangka panjang dan pensiun, sampai kepada masalah penting dari akuntansi sebagai produk baru dari rekayasa keuangan (financial engineering).


No comments:

Post a Comment